BUYAKITA
ASSALAMU' ALAIKUM WR.WB.
Partamo sakali buya ucapkan ribuan terimo kasih banyak pada jamaah yang telah ikut berpartisipasi dalam mambali buku
, semoga dengan mempelajari dan mengamalkannya, apalagi menyambut bulan Puaso, tantu akan membarikan patunjuk untuk labiah banyak berdzikir kepada Allah.
Semoga Hidayah dan Keridhoan Allah Swt selalu mengiringi kito, Amin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِْ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الإِنْسَانَ فىِ أَحْسَنِ تَقْوِيْم وَأَمَرَناَ بِالتَّقْوَى اْلقَائِل. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ اَسْرَفِ اْلمُرْسَلِيْن. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, وَاَشْهَدُ اَنَّ محمَّدً عَبْدُه وَرَسُوْلُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّد وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْن.
Salam sarato sambah pambukaan:
Diangkek sambah dianjuang budi
Disusun jari nan sapuluah
Ditakuakan kapalo nan satu
Dihunjamkan lutuik nan duo
Kapambaco salam jo ma'af dutujukan
Gadang nan indak dipuji gala
Ketek nan indak disabuik namo
Sadang panghulu ado nan gawa
Kok kunun anak mudo-mudo.
Salah ka Tuhan minta tobat
Salah ka manusia minta ma'af
Kok salah tobatlah hambo
Kok bana samo diamakan
Naiakgunuangbanyaklahkabuik
Jalan mandaki jo manurun
Curito lamo ka kami sabuik
Riwayat Syeikh ka kami susun.
Diranah Minang lah taburito
Syeikh Burhanuddin insan tanamo
Di Ulakan konon kuburnyo
Pambimbiang umat nan ka Sarugo
Salam kapado nan cadiak pandai
Sarato kapado niniak mamak nan piawai
Jikok ado salah dengan gewai
Walau kato nan tabangkalai
Kalau tasabuik di nan bana
Hidayah Allah samato-mato
Kalau lah salah dengan jangga
Tandonyo hambo insan biaso
Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan kembali sejarah alam Minangkabau dengan tradisi adat dan budayanya yang sangat dinamis, kreatif dan agamis, maka penulis akan merang-kum secara ringkas sejarah asal muasal suku Minangkabau serta masuk dan perkembangan Islam secara menyeluruh. Sebagaimana kita ketahui bahwa agama Islam berkembang dengan pesat dan menyeluruh setelah "Auliya Allah Syeikh Burhanuddin" kembali pulang keranah Minang setelah usai belajar Ilmu agama dari seorang "Auliya Allah Syeikh Abdurrauf" di Singkel Aceh.
Pada masa kini keindahan dan keutuhan "Mustika Adat Nan Basandi Syara', syara' Nan Basandikan Kitabullah" khususnya bagi generasi muda, umumnya bagi masyarakat Minangkabau baik yang berada dikampung halaman maupun diperantauan, mulai menipis dan terkikis terbawa hanyut oleh budaya asing yang jauh dari koridor-koridor yang bernuansakan Agama Islam yang kita anut selama ini. Maka berkembanglah kehidupan yang hingar bingar, egoisme pribadi rasa acuh tak acuh terhadap sesama umat manusia
Padahal mustika adat Minangkabau selalu mengutamakan budi pekerti yang luhur serta akhlaqu al-karimah. Menjujung tinggi kebersamaan, musyawarah untuk mufakat, mufakat dalam mencari kebenaran yang berpedoman kepada al-Qur'an dan hadits Rasulullah saw.pepatah lama mengatakan :
Buleknyo aie dek pambuluah
Buleknyo kato dek mufakat
Mufakat untuak mancri kabanaran
Lah dapek kato nan bana
Barulah karajo dijalankan
Barek nan samo kito pikue
Ringan nan samo kito jinjiang
Kalurah samo manurun
Kabukiik samo mandaki
Kato salalu baumpamo
Rundiang salalu bakiasan
Adaik mamakai syara' mangato
Namun kini sudah batinggakan
Masyarakat Minangkabau pada zaman teknologi canggih ini, baik kaum tua terlebih lagi kaum muda-mudi, merasa risih dan tersisih, kolot dan ketinggalan apabila mendengarkan kata-kata pepatah dan petitih yang bersendikan adat dengan syara'. Bahkan ada yang melontarkan pendapat, bahwa adat dan syara' itu menghambat kemajuan, mengekang manusia untuk berfikir dinamis dan kreatif. Padahal pepatah adat mengatakan:
' Adat nan sabana adat, indak akan lakang dek paneh, indak akan lapuak kanai hujan, dibubuik indak inyo layue, diasak indak inyo mati, dibasuah bahabiah aie, dikikih bahabih basi, digoreang bahabih minyak.
Perlu pula diakui bahwa kata-kata pepatah dan petitih ini, kalau melihat makna yang tersurat saja atau yang diucapkan sangatlah bertentangan dengan logika, namun siratan makna yang terkandung didalamnya mempunyai nilai-nilai filosofis yang sangat tinggi dalam rangka menunjang pergaulan, persahabatan dan pembinaan rumah tangga yang "Sakinah, Mawaddah wa Rahmah".
Namun semuanya itu tentu saja perlu dipelajari, didalami dan dihayati, tentang adat dan agama ini secara menyeluruh. Sebagaimana Allah berfirman pada Surat Al-Baqarah. Qs. 2 :208.
Terangkum pulah sebuah pepatah-petitih lama:
Galilah urek dalam-dalam
Buliah nan basuo urek tunggangnyo
Panjeklah batang tinggi-tinggi
Buliah nak dapek pucuak buleknyo.
Selasa, 31 Agustus 2010
Tips Cara Menghilangkan Penyakit Hati
Berbagai jenis-jenis atau macam-macam penyakit hati telah dijelaskan pada tulisan / artikel lalu seperti iri hati, dengki, hasud, su udzon, khianat, dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit ini apabila tidak ditangani dan ditanggulangi dengan baik bisa berakibat buruk pada diri kita. Seperti halnya sakit pada organ tubuh / fisik kita, penyakit hati yang berupa sifat perilaku buruk bisa diobati / disembuhkan dengan obat hati.
Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit hati kita :
1. Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras. Berbicaralah yang tidak penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong besar, omdo / omong doang, pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain sebagainya. Banyak bicara dalam kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan teman, tetangga, keluarga, dan lain sebagainya.
2. Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit hati. Beberapa contoh nafsu yang harus kita tundukkan antara lain seperti nafsu akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan, nafsu marah, nafsu mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih emosi dan nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun puasa wajib ramadhan.
3. Selalu Mengingat Allah SWT (DZIKIR)
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.
4. Bergaul Dengan Orang Shaleh.
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.
Semoga anda selalu terhindar dari penyakit hati, serta masalah yang disebabkan olehnya.